iklan banner

Juventus Vs Real Madrid Jadi Final Idaman Liga Champions

Ekspresi Buffon saat Bawa Juventus ke Final Liga Champions

Juventus kontra Real Madrid menjadi pilihan favorit laga final Liga Champions 2016-2017. Beberapa analis sepak bola internasional menyebut pertemuan keduanya bakal menjadi bentrok klasik yang seimbang di semua lini.
Para pengamat memprediksi, pertemuan kedua tim raksasa tersebut bakal lebih ramai dari sisi manapun, dibanding dengan Juventus versus Atletico Madrid. Pada sisi performa, kualitas pemain, taktik, sejarah tim-tim klasik sampai unsur hiburan serta bisnis, perjumpaan Juventus kontra Real Madrid, lebih menjanjikan.
Charlie Nicholas, Football Expert Sky Sports menulis, Juventus dan Real Madrid punya komposisi seimbang dari sisi pemain, taktik pelatih, sejarah panjang sepak bola Eropa, tim tradisional sampai reuni yang ada pada sosok arsitek Real Madrid, Zinedine Zidane.
Pada Sky Sports, Rabu (10/5/2017), Nicholas mengupas terkait apa saja kemungkinan terbaik tentang perjumpaan Juventus dan Real Madrid pada laga final Liga Champions musim ini. Satu yang menjadi atensi adalah torehan statistik kedua tim. Catatan tersebut menggambarkan kekuatan seimbang Juventus dan Real Madrid, yang menjadi sinyal pertemuan kedua tim di Cardiff bakal berlangsung ketat.
"Juventus punya kekuatan pada sisi menjaga keseimbangan antarlini, juga pandai memanfaatkan transisi dari bertahan ke menyerang. Sebaliknya di Real Madrid, namun El Real lebih agresif. Ditambah reuni Zinedine Zidane, menarik ditunggu jika kedua tim benar-benar bertemu," jelas Nicholas.
Ucapan Nicholas tergambar dari statistik. Juventus menuai 12 kemenangan dan 3 seri, tanpa terkalahkan sejak Matchday 1 dan melesakkan 21 gol alias rata-rata 1,75 gol per pertandingan.
Level bahaya Juventus ada di area kotak penalti. Hal itu terbukti dengan raihan 15 gol dari area 12 meter tersebut, dan hanya 6 yang berasal dari sepakan jarak jauh, plus tiga penalti.
Sisi agresivitas tak terlalu menjadi tumpuan bagi Juventus, dan itu berbeda dengan Real Madrid. Usai laga kontra AS Monaco, Rabu (10/5/2017) dini hari WIB Juventus mengumpulkan 169 tendangan, dengan 61 di antaranya tepat sasaran, plus 39 diblok lawan, serta 3 kali mengenai tiang gawang.
Keunggulan Juventus juga terlihat pada akurasi umpan. Sejak partai perdana fase grup, para pemain Juventus sudah melakukan 6694 umpan, degan 5893 tepat alias berada di angka 86 persen.
Satu yang unik adalah akumulasi daya jelajah. Para penggawa Juventus mencetak jarak 1311,8 kilometer. Angka tersebut bakal tak berbeda jauh dengan pencapaian Real Madrid. Sebelum laga kontra Atletico Madrid, armada Zinedine Zidane sudah mengumpulkan 1213,3 kilometer. Artinya usai laga versus Los Rojiblancos, dini hari nanti, selisih tak akan terlalu lebar.
Pada sisi Real Madrid, keganasan menjebol jala lawan menjadi kekuatan utama. Real Madrid sudah mengemas 31 gol alias rata-rata 2,82 gol per pertandingan. Level keganasan para aggresor Real Madrid terletak pada area penalti, dengan koleksi 23 gol, dari luar area terlarang sebanyak 6 gol dan bunuh diri lawan (2 gol).
Sampai Matchday 1, Real Madrid mengumpulkan 207 tembakan, dengan 83 di antaranya tepat sasaran, 77 melenceng dan 47 sepakan diblok lawan. Jumlaah gol Real Madrid seharusnya bisa bertambah, karena tujuh tembakan Cristiano Ronaldo dkk, mengenai mistar gawang.
Punya pemain seperti Luka Modric, Toni Kroos, Marcelo, Isco sampai Cristiano Ronaldo, membuat Real Madrid memiliki level akurasi umpan lebih baik dibanding Juventus. Saat ini Real Madrid sudah melakukan 6569 umpan, dengan 5842 di antaranya berstatus tepat sasaran.
Berbeda dengan Juventus, Real Madrid tergolong senang menguasai permainan. Saat ini, Real Madrid mencatat rata-rata 52 persen penguasaan bola per pertandingan. Menurut Nicholas, latar statistik itu yang membuat Juventus kontra Real Madrid bakal lebih ramai dibanding Atletico Madrid versus Juventus.
Sumber: Sky Sports, UEFA

Previous
Next Post »
Comments
iklan banner